Masih ingat di tulisan sebelumnya saya cerita dapat tiket SEOCon gratis ?
Akhirnya, saya hadir di International SEO Conference yang sangat bergengsi itu. Berangkat jam 5 pagi dari Bandung pakai kereta, sampai The Kasablanka jam 9.
Kesan pertama, this is the real International Conference. Mulai dari setup venue yang megah, daftar nama pembicara kelas dunia, plus orang-orang yang hadir.
Yap, dengan harga tiket middle up, otomatis yang hadir pun tersegmentasi dengan sendirinya. Dan saya beruntung bisa ada diantara mereka selama 2 hari. Hahaha.
Saya masuk ke meja registrasi untuk mendapatkan tote bag berlabel Dewaweb berisi notebook, pulpen, voucher ( saya lupa voucher apa ), name tag, dan exclusive booklet berisi rundown acara selama 2 hari dan profil para pembicara.
Hari pertama adalah konferensi. Seluruh audiens berkumpul di Hall utama The Kasablanka, menikmati materi-materi berkualitas dari 8 pembicara.
Pembicara pertama adalah Ryan Kristo Muljono.
Beliau adalah CEO Toffeedev, sebuah Digital Marketing Agency raksasa di Jakarta, sekaligus penyelenggara utama SEOCon 2020 melalui Toffee Event.
Mas Ryan membuka SEOCon 2020 dengan beberapa sambutan, plus materi ringan tapi daging tentang step-by-step menumbuhkan bisnis menggunakan SEO.
Salah satu yang beliau “bongkar” adalah tentang Toffee Concept, yang mencakup 3 tahap utama dalam melakukan optimasi SEO terhadap sebuah web.
1. Site Health
Di bagian ini mencakup site structure, on page signal, dan structured data. Ini adalah pondasi yang paling dasar sebelum masuk ke hal-hal teknis seputar SEO.
2. Expert Content
Pondasi web sudah beres ? Masuk fase kedua, yakni Expert Content, yang mencakup aktivitas keyword research, content creator, dan content optimizing.
3. Outreach Campaign
Sudah memproduksi berbagai konten berkualitas tinggi diatas pondasi web yang kokoh ? Kini saatnya memberitahu semua orang melalui aktivitas expert outreach, media outreach, dan optimization checker.
Masuk pembicara kedua, mas Reza Putra dari Tokopedia.
Beliau membawakan materi tentang Holistic SEO. Beliau mengajak audiens zooming out untuk melihat SEO lebih luas terkait kebutuhan bisnis.
Dengan Google yang semakin pintar, maka SEO pun kembali ke hal-hal fundamental lagi. Yakni tentang membuat konten berkualitas untuk pembaca.
Kesimpulan terakhir dari beliau :
- SEO number ZERO.
- SEO is not instant.
- SEO is asset management, not backlink building.
- Focus on user, not bot !
Pembicara berikutnya, Thomas Diong dari Kumparan.
Beliau CTO Kumparan, dan materinya lebih banyak memperlihatkan pengolahan data dan perbandingan kebiasaan pencarian user di Kumparan dan platform lain.
Sesi terakhir sebelum makan siang, ada Jono Alderson.
Jono merupakan Special Ops Yoast.com, perusahaan pembuat plugin SEO terpopuler di dunia untuk WordPress. Materinya bagus, memberikan gambaran tentang apa yang terjadi kalau web milik semua orang memiliki performa terbaik ?
Sayang, saya ngga bisa mengikuti materinya, karena aksen beliau yang agak aneh, jadi saya kesulitan memahami apa yang diucapkan Jono.
After lunch ada JC Carlos, Global Head SEO Traveloka.
JC membawakan materi tentang crawl management & audit pada skala enterprise. Beliau juga menunjukkan beberapa data internal milik Traveloka.
Berikutnya, ada Fabian Lim, dengan segudang perusahaan.
Siapa sih yang ngga kenal Fabian di dunia bisnis ? Namanya malang melintang di berbagai penjuru. Materi beliau juga paling lama durasinya.
Fabian berbagi insight tentang beberapa strategi cari duit memanfaatkan SEO :
- Affiliate marketing.
- Online local business agency.
- O2O product marketing.
- Virtual real estate leasing.
- Big brand eCommerce partnership.
Selanjutnya, ada sang bintang utama, Neil Patel.
Sayang beliau ngga bisa hadir ke Indonesia, karena issue virus Corona. Jadi beliau memilih untuk live streaming, berbagi 21 marketing revolution hacks.
Dan terakhir, John Earnshaw, Co-Founder Pi Datametrics.
John menjelaskan dengan sangat santai dan mudah dipahami, serta materi super keren. Menurut saya, ini yang paling keren selama hari pertama SEOCon.
John banyak memberikan studi kasus tentang halaman-halaman di dalam satu web yang “bersaing” untuk kata kunci yang sama. Efeknya ? Google bingung.
Efeknya ? Halaman-halaman tersebut jadi ngga stabil peringkatnya. Naik turun secara drastis. Salah satu yang dicontohkan adalah website Nike dan Adidas.
Yap, kedua brand besar itu pun ternyata memiliki banyak sekali conflicting page di dalam website mereka, dan berefek pada peringkat kata kunci tertentu.
Dan uniknya, John juga banyak memberikan contoh masalah dari website-website di Indonesia, seperti Detik dan juga Traveloka. Iya, Traveloka, haha.
Pokoknya keren banget materinya.
Well . . .
Kurang lebih itulah review materi-materi yang saya dapat di hari pertama SEOCon 2020. Kenapa ngga di bahas lengkap ? Ya namanya juga review, hehe.
Maafkan juga kalau gambarnya kurang oke ya.
Lagian, saya bukan mau bahas detail SEO di tulisan ini. Saya lagi cerita pengalaman saya hadir di SEOCon 2020 hari pertama, yang menurut saya keren.
Nantikan tulisan saya tentang SEOCon hari kedua ya.