Isi tulisan ini sebenarnya dibuat untuk mengingatkan diri saya sendiri, kenapa memutuskan belajar Facebook Ads. Tapi saya tulis aja disini, berharap ada insight yang Anda dapat.
Saya belajar dari banyak banget referensi online & offline. Kebanyakan dari blog-blog para senior yang saya temukan di internet, seperti blognya Jon Loomer yang isinya daging semua. Benar-benar ilmu mahal yang dibagikan secara gratis oleh beliau.
Dari sekian banyak banyak informasi seputar pemasaran digital, saya akhirnya mempunyai kesimpulan sendiri ( dan saya menjalani serta membuktikannya ). Anyway, background saya bukan orang marketing. Saya belajar dari nol. Jadi, kesimpulannya ?
Selain berbicara tentang target market ( yang akan selalu ada ) dan juga produk ( yang ngga pernah habis inovasinya ) ada satu hal penting yang perlu Anda tau. Yaitu traffic source.
Anda harus bisa menguasai, setidaknya satu cara mendatangkan pengunjung. Anda harus tau dari mana calon pembeli potensial akan datang. Apakah dari mesin pencari Google melalui SEO ? Atau iklan berbayar seperti Google Ads dan Facebook Ads ?
Kalau Anda sudah menguasai sebuah teknik mendatangkan pengunjung, dan sudah bisa memahami kebiasaan user yang masuk melalui sumber tersebut, akan lebih mudah menciptakan sebuah konversi penjualan. Seenggaknya itu yang saya rasakan saat ini.
Seth Godin mengatakan : Jangan mencari market yang cocok untuk produkmu. Tapi temukan produk yang tepat untuk marketmu.
Kebetulan saya sepakat dengan pernyataan itu, dan saya sudah menjalaninya. Ketika saya menguasai salah satu traffic source ( dalam hal ini melalui Facebook Ads ) dan memahami kebiasaan target market yang sudah saya pilih, saya akan lebih mudah memilih dan menentukan produk apa yang sekiranya tepat ditawarkan kepada mereka.
Jenis-Jenis Sumber Trafik
Sebelum bicara alasan kenapa Anda perlu belajar Facebook Ads, saya ingin sedikit mengulas tentang sumber trafik. Ada banyak banget sumber trafik di internet, terbagi berdasarkan platform yang digunakan, atau metode yang digunakan untuk mendatangkan user.
Beberapa sumber trafik yang perlu Anda tau, diantaranya :
1. Direct Traffic
Ketika akan memesan tiket kereta, kebanyakan dari Anda pasti langsung mengakses website Traveloka, atau Tiket.com, atau website resmi KAI kan ? Nah kebiasaan Anda yang seperti itu disebut direct traffic / kunjungan langsung bagi pemilik website.
Hal ini bisa terjadi kalau identitas bisnis Anda sudah sangat kuat di benak masyarakat, dan produk Anda berkualitas. Jadi ketika akan membeli produk / jasa Anda, mereka ngga akan mencari lagi di Google. Mereka akan langsung menuju ke website Anda.
Enak banget. Tapi butuh waktu lama dan biaya yang ngga sedikit untuk mengakuisisi pasar dan membuat brand Anda mendominasi di antara kompetitor yang sejenis.
2. Referral Traffic
Kadang ada sebuah website yang isinya adalah merekomendasikan produk / layanan tertentu, dan ada link yang kalau di klik akan mengarah ke website penyedia produk tersebut.
Sumber traffic inilah yang disebut referral traffic / rujukan.
Hal ini juga sering terjadi pada perusahan besar, yang membuat produk mereka direferensikan banyak orang, sehingga potensi traffic yang datang dari sektor ini besar.
3. Organic Traffic
Ini adalah sumber trafik gratisan yang cukup powerfull, datangnya dari mesin pencari ketika ada user yang mengetikkan kata kunci tertentu, dan website Anda muncul di halaman pertama Google. Mungkin Anda lebih mengenalnya dengan istilah SEO.
Saya juga menjalaninya, namun untuk jangka panjang. Karena SEO itu berproses, sifatnya ngga bisa instant. Makanya di awal, SEO ngga jadi fokus utama saya dalam mempelajarinya.
4. Social Media
Kunjungan yang berasal dari postingan-postingan Anda di Facebook, Twitter, Instagram dan media sosial lainnya lazim juga disebut sebagai social media traffic. Biasanya akun-akun dengan high authority yang bisa menjaring traffic dengan jumlah lumayan.
Kalau Anda orang yang biasa-biasa aja, akan sulit untuk bertarung di sektor ini. Belum lagi aturan jangkauan yang dibatasi, seperti edge rank milik Facebook misalnya, yang menyatakan bahwa postingan Anda hanya bisa dilihat sekitar 5% dari friendlist akun Anda.
5. Paid Traffic
Iklan yang berseliweran di internet, dimanapun letaknya ( mesin pencari, website orang lain, media sosial ) adalah bagian dari sumber trafik berbayar. Diantara sekian banyak sumber trafik berbayar, saya menyarankan Anda mempelajari Facebook Ads.
Kenapa Facebook Ads ? Kenapa bukan Google Ads, atau Twitter Ads, LinkedIn Ads, atau yang lain ? Well, ini hanya tentang pilihan aja sih. Saya ngga bilang yang lain jelek. Semua plus-minus. Tapi saya punya alasan kenapa saya memilih Facebook.
Kenapa Belajar Facebook Ads ?
Saya percaya, setiap cara apapun untuk mendatangkan trafik pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Pun demikian dengan sumber trafik berbayar, masing-masing memiliki plus-minus dan karakter yang berbeda dalam mendatangkan pengunjung.
Namun kali ini saya akan mempersempit pembahasannya, kenapa Anda perlu untuk belajar Facebook Ads lebih dalam. Saya pernah mengalami masalah saat beriklan, namun tidak dipungkiri bahwa Facebook salah satu platform beriklan terbaik saat ini.
Alasan-alasan di bawah ini bisa jadi subjektif. Kalau ada hal positif Anda bisa ambil, kalau ada yang ngga sesuai dengan pendapat Anda, ngga perlu dipusingkan apalagi diperdebatkan.
Jadi, apa saja alasan saya sehingga memilih Facebook Ads ?
1. Jumlah Pengguna Tinggi
Jumlah media sosial dengan pengguna tertinggi di Indonesia adalah Facebook. Di Asia Tenggara, dan juga di mata dunia, negara Indonesia mendapat perhatian yang cukup spesial dari om Mark, karena basis pengguna Facebook dan Instagram yang sangat besar.
Jadi bisa Anda bayangkan, ada kerumunan orang super-super banyak yang berkumpul di sebuah tempat, dan ada peluang untuk menawarkan sesuatu kepada mereka secara masif ( beriklan ). Masa iya sih Anda ngga mengambil peluang itu ?
2. Memiliki Efek Snowball
Ketika Anda membuat sebuah konten ( postingan biasa / iklan ) dan ternyata kontennya disukai oleh user, hampir dipastikan akan terjadi efek bola salju, alias akan banyak user yang rela share konten tersebut ke teman-temannya, alias konten tersebut jadi viral.
Dan ada metode-metode tertentu yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan konten yang berpotensi viral. Kalau sudah viral, dijamin akan banjir traffic deh.
3. Targetting Super Detail
Iklan Facebook memungkinkan Anda bisa menargetkan iklan kepada orang-orang yang spesifik. Bisa ke negara tertentu, kota tertentu, usia tertentu, pekerjaan tertentu, pengguna hp dengan os tertentu, ke orang tua, ke orang-orang yang baru menikah, baru pindah rumah, baru dapat kerja, sudah lulus kuliah, sedang kuliah, dan banyak lagi.
Makanya saya memutuskan untuk belajar Facebook Ads, karena fiturnya yang sangat kaya dan mengasyikkan untuk dipelajari lebih dalam, dan lebih dalam lagi, sampai saya bisa memahami kebiasaan sebuah target market dengan detail.
4. Interaktif ( Penggunaan Foto & Video )
Ada banyak sekali model iklan yang bisa ditampilkan di Facebook Advertising. Tulisan dan gambar biasa, carousel, video, canvas ( landing page versi Facebook ), album foto, katalog produk, lead ads ( form di dalam Facebook ) dan beberapa model iklan interaktif lainnya.
Dengan begitu Anda bisa bebas berkreasi dengan tampilan konten iklan mana yang mendapatkan interaksi tertinggi dari target audience yang Anda iklankan. Seru bukan ?
5. Data Yang Tersaji Lengkap
Seperti yang saya katakan pada poin nomor 3 bahwa Facebook Ads memiliki fitur detailed targetting yang sangat spesifik. Sehingga data yang dihasilkan pun spesifik. Anda bisa melacak sumber negara dan kota orang-orang yang melihat iklan. Dan banyak data lainnya.
Atau Anda juga bisa melihat jumlah klik, jumlah penonton video, lamanya video iklan Anda ditonton, berapa orang yang klik tombol tertentu, berapa orang yang melakukan pembelian, dan banyak lagi data lainnya yang bisa dianalisa untuk bekal evaluasi.
6. Ngga Pernah Rugi
Statement diatas cukup kontroversial. Ngga sedikit orang yang boncos ketika beriklan di Facebook, alias lebih besar budget iklan dibanding omset yang dihasilkan. Merugi.
Yap, itu benar, saya juga masih mengalaminya kok. Tapi coba deh melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Setiap Anda beriklan, selain mendapat konversi, Anda juga pasti mendapatkan data kan ? Ada angka-angka di dashboard yang muncul. Itulah data.
Jadi ketika Anda mengalami kerugian, Anda memiliki data-data, Anda bisa menganalisa masalah iklan tersebut agar tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika beriklan lagi. Jadi dengan beriklan Anda sudah berinvestasi untuk mendapatkan data.
Sepakat ? Saya tau sulit untuk setuju, ngga apa-apa. Hahaha.
Kata Seth Godin ( lagi ) : The cost of being wrong is less than the cost of doing nothing.
Kesimpulan
Keseharian saya seringkali ditemani oleh dashboard ads manager Facebook, dan data-data yang tersaji di dalamnya udah jadi makanan yang selalu saya kunyah dan cerna untuk menghasilkan sebuah keputusan terbaik terhadap iklan yang sedang berjalan.
Jadi itulah serangkaian alasan kenapa saya menyarankan Anda untuk belajar Facebook Ads lebih dalam di antara banyak cara mendatangkan trafik gratisan atau berbayar lainnya. Anda boleh setuju, boleh juga ngga. Atau mau berdiskusi ? Yuk tuliskan komentar Anda.
Mas Rizki, salam kenal. Berdasarkan pengalaman mas selama ini, masih efektifkah beriklan di Facebook saat ini? Mengingat orang2 sudah ga buka FB lagi
Salam kenal jd mas. Jawaban singkatnya : masih efektif. Sangat efektif. Mas blg orang sdh gak buka FB, ini data dari mana kah ? Hehe. Kalo ada yg buka FB, saya jamin 100% FB sdh tutup, hehe.
Lebih tepatnya, ada segmen2 audiens tertentu yg sdh males main FB.
Yaudah, jd apakah masih efektif beriklan di FB ? Ya tergantung, segmen audiens Anda masih main FB gak ? Kalau masih, ya berarti masih efektif.
Jadi tdk bisa digeneralisir “orang sdh gak buka FB”
Maaf sedikit melenceng, mau tanya saya kan sudah mulai iklan di fb tapi gak pernah terjadi transaksi cuman mentok di tanya perihal harganya aja. Apa yang kira2 salah dari cara iklan sy? Metode yang sy pakai masih upload dari halaman facebook kemudian sy iklanin di fb ads. Di fb ads sy pakai yang pertimbangan-> pesan -> whatappsUntuk hal yang sy tawarkan itu furniture dari bahan logam. Terimaksih untuk waktunya semoga di kasih saran
Udah masuk WA, udah nanya, tp ga beli ? Brati ya salah yg balas WA nya, kurang skill utk membuat orang mau bayar.
Terlepas dari itu, namanya orang pasti maunya lihat2 dulu ( baca web ), dibandingkan langsung ditodong ke pelayan / kasir ( WA ). Jadi dari iklan baiknya masuk dulu ke web, bukan langsung ke chat. Jadi orang sdh tau informasi produknya. Jadi ketika lanjut ke chat, mereka sudah lebih matang dan siap utk beli.
Pagi kak, mohon bantuannya barangkali pernah dengar kasus seperti saya. Kemarin saya mencoba memasang iklan di instagram, semua proses lancar smpai tahap payment. Sebelum pembayaran, ada halaman yang terdapat form utk mengisis nama depan, nama belakang, beserta email. Lalu keluar petunjuk transaksi pembayaran (saya melakukan penbayaran melalui transfer bank) dan prosesnya berhasil juga. Saat ingin konfirmasi pembayaran, saya diarahakan menuju halaman facebook dan ternyata ke halaman facebook saya yg akunnya di hack.
Sehingga iklan saya tidak bisa terproses, dan uang saya tertahan di pihak facebook. Bisa kah saya melakukan laporan ke pihak facebook agar uang saya di refund?
Saya sudah mencoba untuk memulihkan akun saya, tapi akunnya malah sudah hilang..
Mohon bantuannya jika tau cara memecahkan masalah saya. Teri makasih
Hi kak, utk reporting ke FB setau saya ya hrs lewat akun yg terkait dengan akun iklan tersebut. Artinya hrs punya akses ke akun FB yg di hack tersebut. Selain itu saya kurang tau solusinya.
Mas Mau Tanya Cara Melihat Kalo Iklan Kita Sudah Berjalan Di Facebook Gemana Caranya? Dan Sebaiknya Iklan yang efektif berapa Hari atau Bulan?
Terima kasih.
#Jazaakullahu Khair
Melihatnya di dashboard manager mas. Iklan yg efektif itu iklan yg berjalan terus dan menghasilkan profit. Pertanyaannya kurang spesifik, yg dimaksud efektif itu yg seperti apa ya ?
Bagaimana cara mengatasi selisih yang jauh antara atc dan wa yang masuk misal wa masuk 2 dan atc sudah 20
Saya tidak tau ATC yg Anda maksud diletakkannya di bagian mana. Jadi blm tau bagaimana solusinya.
Sy tertarik dengan FB Ads dan ingin membuatnya untuk produk Layanan Bisnis sy.
Apa yg harus sy lakukan untuk bisa langsung action.
Mohon langkah-langkah yg harus sy kerjakan agar iklan Fb Ads sy bisa langsung tayang ?
TKS sebelumnya kakak.
Baca artikel saya yg berjudul “cara beriklan pertama kali”
Oke, sy bersedia
Dimana sy bisa dapat belajar iklan pertama kali ?
Baca artikel saya yg berjudul “cara beriklan pertama kali”
Selamat pagi mas . mau tanya kalau kita mengiklankan produk yang sudah terkenal seperti brang N*ke atau S*ny apakah akan terbanned campaign kita oleh facebook dan potensi AME. nuhun mas.
Setau saya iya, akan bermasalah.
tapi bagaimana kalau kita mengiklankan toko yang menjual niche produk yang sudah branded gan?
Saya blm pernah coba mas. Dicoba aja jadi tau nanti hasilnya seperti apa.
Assalamualaikum bang. ..
mohon izin intip2 blog nya ya.
Saya masih newbi tentang fb ads. Dan baru tau juga tentang fungsi2 objektif fb ads. .. mohon ke ikhlasan nya jika ada ilmu yg sy dapat dari blog nya abang ini. ..
Wa’alaikumsalam, silahkan. Terima kasih sudah berkenan mampir.
Excellent perspective of WHY?
Luar biasa mas Alief, alasan ini ga kadaluarsa walaupun baru saya temukan artikel nya 9 bulan kemudian.
Ijin makan daging lebih dalam di blog nya mas alief.
Salam kenal mas
Alhamdulillah mas Irpan. Saya berusaha menulis dari sudut pandang yg bisa diterima secara general, dan dalam jangka waktu yg lama, hehe. Terima kasih sudah berkenan membaca.
Ulasan yang mantap tentang why, Mas Rizki. Saya menantikan ulasan How-nya nih.
Misalnya, katakanlah saya sudah membuat sales page untuk produk fisik yang akan saya jual. Apa langkah-langkah yang perlu saya lakukan untuk beriklan di FB? Mengingat saya belum pernah beriklan di FB sebelumnya.
Hi kang Herman.
Iya kang, saya rasa perlu mengawalinya dengan “Strong Why” dulu sebelum masuk ke teknikal “How” nya. Dan ulasan ini masih jauh dari komprehensif, hehe. Topik-topiknya sudah tersusun rapi di Evernote kang, sedang mengumpulkan bahan, dan mulai “mempekerjakan” jari-jemari saya, haha.
Thanks sudah mampir yow.