Harga 37 Juta, Sukses Terjual 600+

Background

Sekolah Digital Cilsy pertama kali jalan tahun 2018.

Bootcamp online berdurasi 4 bulan, live via Zoom 3x seminggu.

Yang bikin orang paling tertarik : jaminan penyaluran kerja setelah lulus.

Saya berperan sebagai penanggung jawab utama marketing & sales. Strategist merangkap eksekutor. Di tim, ada 2 CS yang handle follow up. Selain supervisi tim, saya mengatur keseluruhan strategi hingga mengerjakan iklan, landing page, copywriting dan email.

Saya juga aktif berkoordinasi dengan tim Creative (ngurusin visual aset untuk marketing), tim Produk (terkait teknis belajar, kurikulum, harga, dst) dan tim Karir terkait penyaluran kerja. Saya diskusi dan kasih feedback berdasarkan input user / siswa / alumni yang diterima tim CS.

Dari 2018–2021, bootcamp ini tumbuh cepat :

  • 3 bootcamp awal (DevOps, Hacker, QA).
  • → jadi 9 bootcamp aktif (UI/UX, Big Data, Fullstack, Frontend, Backend, dan Mobile).
  • Semua dijual lewat funnel online : Ads → LP → Form → CS → MOU → Bayar.

Objective

Tujuan utama saya sederhana tapi penting : produk ini laku.

Saya membangun sistem funnel yang solid dari awal sampai akhir.

Lebih detailnya :

  1. Meningkatkan kepercayaan brand, karena produk high-ticket butuh trust tinggi.
  2. Meningkatkan kualitas lead — bukan cuma banyak, tapi relevan dan siap bayar.
  3. Meningkatkan conversion rate setiap tahap : dari hulu (iklan) hingga ke hilir (bayar).

Strategy & Execution

Fokus pertama saya : bangun kepercayaan.

Produk ini mahal (puluhan juta), banyak calon peserta ragu bahkan sampai datang ke kantor bareng orang tuanya cuma buat memastikan ini bukan penipuan.

Langkah-langkah yang diambil :

  • Menggandeng pemateri dengan reputasi pekerjaan & skill yang mumpuni, agar user yakin mereka belajar dengan real praktisi yang karirnya bagus di industri.
  • Webinar pendahuluan berbagai topik insightful terkait bootcamp ini, dan menghadirkan beberapa pemateri bootcamp sebagai pembicara di webinar.
  • Kerja sama dengan talent hub ternama biar program ini lebih kredibel.
  • Zoom meeting / office visit, biar calon peserta bisa datang langsung dan tanya-tanya.
  • Setelah batch 1 berhasil jalan, kami bikin video testimoni alumni yang sangat proper (shoot langsung ke rumah/kantor mereka)

Setelah trust mulai terbentuk, saya beralih ke lead generation.

Awalnya CTA dari LP diarahkan ke WhatsApp — leads banyak, tapi low quality. Saya ubah jadi form pendaftaran (menggunakan bawaan Kirim.email).

  • Lead turun, cost per lead mahal, tapi kualitas naik drastis.
  • Banyak eksperimen dengan jumlah dan urutan field form.
  • Akhirnya nemu format paling efisien dengan CVR 7–8% dari view ke submit.

Masuk ke tahap conversion optimization.

Di sini tantangannya beda lagi :

  • Proses closing panjang, sampai berminggu-minggu.
  • Banyak calon peserta yang butuh waktu buat nabung.
  • Ada juga yang minta diskon atau khawatir gak kuat nyicil.

Langkah-langkah yang saya ambil :

  • Ubah isi MOU biar gak terkesan memberatkan peserta.
  • Tes berbagai channel follow up (via WhatsApp, email, telepon).
  • Tes berbagai angle script follow up yang paling banyak di respon.
  • Ubah frekuensi follow up sampai nemu rentang paling efektif.
  • Buat paket khusus fresh graduate dengan harga lebih hemat.
  • Tawarkan diskon besar terbatas di tanggal / momen tertentu.

Selain itu, saya juga bangun sistem email automation pakai Kirim.email :

  • Database tumbuh dari 3.000 → 17.000 subscriber dalam 3 tahun.
  • Digunakan untuk nurturing, reminder batch baru, dan promosi event.
  • Fitur yang paling sering dipakai : autoresponder, broadcast, segment.

Secara keseluruhan, saya dan tim mengelola dua funnel utama :

  1. Funnel langsung : Ads → LP → daftar → MOU → bayar.
  2. Funnel konten : Webinar gratis → upsell bootcamp → daftar → MOU → bayar.

Keduanya berjalan paralel dan saling melengkapi dalam menghasilkan konversi.

Result

Dalam tiga tahun pertama :

  • Ad spend : 50–60 juta / bulan.
  • 665 peserta dari puluhan batch.
  • Rata-rata harga: ±37 juta / peserta.

Key Learnings

Dari perjalanan ini, saya belajar banyak hal :

  • Produk high-ticket butuh trust tinggi & waktu panjang untuk closing.
  • Funnel panjang bukan masalah, asal nurturing-nya jalan dengan benar.
  • Form pendaftaran bukan cuma alat pendaftaran, tapi filter kualitas lead.
  • Growth harus terus adaptif. Jangan stop berinovasi waktu lagi di puncak.

Rizki Alief Irfany

RIZKI ALIEF IRFANY

Performance marketer. Husband. Father. Ingin bermanfaat untuk orang lain dengan cara berbagi wawasan lewat tulisan.